Minggu, 18 Maret 2012

Kenaikan BBM Perlu Ditinjau Lagi

Kebijakan yang diadakan pemerintah Indonesia saat ini menurut saya sangat tidak masuk akal. Seharusnya tinginya harga BBM bukan suatu masalah bagi pemerintah dan DPR yang memang untuk biaya hidup sudah ditanggung dalam APBN, tetapi bagaimana dengan rakyat biasa? Kenaikan gaji PNS antara 15-20% tentu saja dengan sendirinya tertutup dengan tingginya beban ekonomi akibat BBM. Mungkin pemerintah masih perlu belajar menjadi rakyat terlebih dahulu sebelum mereka mengerti apa makna dan peran sebagai pemimpin. Negeri ini membutuhkan pemimpin dan pengayom, bukan penguasa.

Dengan kenaikan BBM justru berimbas kepada semua sektor kehidupan.semua orang akan mengukur dengan harga minyak. Bayangkan saja untuk makan di warung saja semua harga ikut naik dengan alasan minyak tanah sebagai bahan bakar kompor ikutan naik. Kasihan anak kos yang makan dengan mengandalkan belanja di warung. belum lagi harga-harga lain seperti pakaian pun juga ikut naik. Dengan alasan transportasi naik juga. Katanya menutup kemiskinan dengan seratus ribu perbulan itu, atau justru sebaliknya menambah kemiskinan perbulan. Tanyakan saja di pasar harga beras sudah berapa sekarang. 

Saya sebenarnya tidak  setuju dan sangat disayangkan adanya kebijakan seperti ini. Bukankah pemerintah harusnya mementingkan kesejahteraan rakyat? Bukan justru menindasnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar